Prodi Magister Ilmu Biomedik telah melaksanakan Webinar Hybrid dengan tema “Pengembangan Terapi Berbasis Sel Punca dengan Menguatkan Kerja sama Triple Helix Pemerintah-Industri-Akademisi” pada Jumat (6/1) lalu bekerja sama dengan Kalbe dan Badan POM secara hybrid di Auditorium Tahir Foundation Lantai 1 FK-KMK UGM dan online via Zoom Meeting. Tujuan dari kegiatan webinar ini yaitu untuk memberikan gambaran terkait perkembangan terbaru mengenai penelitian dan pengembangan sel punca dan turunannya dari pihak akademisi, industri, dan pemerintah dengan sasaran peserta adalah dosen, mahasiswa, dan peneliti di lingkungan prodi Magister Ilmu Biomedik UGM.
Kegiatan Webinar ini dibuka oleh Ir. Wisnu Sardjono Soenarso, M.Eng selaku Direktur Fasilitasi Riset dan Rehabilitasi Pendidikan LPDP Kemenkeu RI dan selanjutnya sambutan oleh Dekan FK-KMK UGM dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc., Ph.D., FRSPH. Pada Webinar kali ini terdapat 4 sesi pembicara dengan dimoderatori oleh Ketua Laboratorium Riset Terpadu FK-KMK UGM dr. Dwi Aris Agung Nugrahaningsih, M.Sc., Ph.D.
Pada sesi pertama dibuka dengan pemaparan materi oleh dr. Rusdy Ghazali Malueka, Ph.D., Sp.S(K) Ketua Tim Stem Cell FK-KMK UGM, beliau memaparkan terkait update pengembangan sel punca dan turunannya di Indonesia dari sudut pandang akademisi di indtitusi pendidikan. Sesi kedua dinarasumberi oleh dr. Sandy Qlintang selaku Direktur Bifarma Adiluhung – Stem Cell and Cancer Institute, KALBE dengan topik terkait peran industri dalam pengembangan sel punca dan turunannya baik sekretom maupun eksosom di Indonesia.
Selanjutnya adalah sesi ketiga dengan narasumber dari Badan POM Dra. Togi Junice Hutadjulu, Apt., MHA selaku Plt. Direktur Pengawasan Produksi Obat, Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor dengan topik terkait regulasi pengawasan sel punca di Indonesia. Sesi terakhir oleh dr. Nur Arfian, Ph.D selaku Kaprodi Magister Ilmu Biomedik yang juga merupakan Ketua Tim Periset dari UGM, beliau membahas terkait overview kolaborasi penelitian yang didanai oleh LPDP (RISPRO-Invitasi): “Pengembangan exosome dari UCMSC sebagai kandidat terapi penyakit gagal ginjal” dan ditutup dengan sesi diskusi antara para narasumber dengan peserta.